Kamis, 24 September 2020

Bedah Buku Raising Reader in Digital Era

Pernahkah berpikir Mak?

Dulu, saat kita jadi anak kecil rasanya orangtua sangat mudah mendidik anak-anaknya. Dibentakin, dipukul, dipelototin tetep aja pulang ke rumah.

Sekarang???
Boro-boro. Suara orangtua rada seriosa aja, anak udah main kabur aja sama teman facebooknya.

Dulu, anak-anak main di rumah tetangga seharian, nangkepin kepiting, ikan kalo rumahnya dekat sungai pulangnya magrib orangtua enjoy aja, orang sekampung jagain anak-anak.

Sekarang???

Boro-boro. Anak main di rumah tetangga hati was-was termakan berita kriminal. Anak cewek diperkosa yang cowok disodomi. Belum lagi ancaman predator pedofil. Widiiiiiii, Makmut pengen ngekep anak di rumah aja gak boleh keluar. 

Apa itu solusi?

Oh tentu bukan.

Bedah buku tadi malam mengingatkan saya tentang salah satu kajian pengasuhan mengapa anak-anak jaman 70an lebih tangguh daripada generasi millenial. 

Alasannya, dulu itu generasi cembung mak kalau boleh saya memberikan istilah.
Mengapa generasi cembung? Karena rival orangtua cuma TVRI. Anak tahun 80an saingan orangtua paling cuma RCTI sama SCTV udah itu aja.

Lha sekarang?
Siapa saingan mamak sama aba dalam berebut pengaruh ke anak??

Banyak mak lebih tepatnya sangat banyak. Ada facebook, instagram, tik tok, youtube, webteen, line, sama apa itu aplikasi jodoh-jodohan  gak tau saya. Ini menurut pengetahuan Makmut ya yang gak Makmut tau mah buanyak hehehe. Zaman digital, zaman serba instan, serba mudah. Menginginkan sesuatu hanya dengan gerakan jempol.

Apa pengaruhnya terhadap anak-anak kita?

Banyak mak (lagi) wkwkwk.
Era digital yang sangat memudahkan kita dalam beraktivitas ini mempengaruhi motorik anak baik itu motorik kasar maupun halus, fisik, neurologi, kognitif, moral, bahasa, sosial dan identifikasi gender.

Contohnya contohnya makmut?

Lha gimana gak berpengaruh mak dulu jaman kita kecil mewarnai gambar pake pensil warna, krayon, spidol, cat air, cat minyak. Goresnya pake tekanan.

Sedang anak jaman now? Tinggal geser telunjuk makgeeess Hahha .

Main bolanya anak jaman dulu keluar keringat mak, lari-lari, menendang bola.

Sekarang?
Main bola cukup pak jempol kanan dan jempol kiri. Wuuuaaaa makmut pengen teriaaaak.

Contoh yang lain masih banyak lain kali sharing lagi ye mak (muach)

*****
Era digital seperti pisau bermata dua. Jadi harus menggunakannya dengan bijaksana.

Nah, bagaimana persiapan kita sebagai orangtua???

Sudahkah kita  mempersiapkan 
✅mental.
✅cara menggunakan Internet dengan baik alias adab dalam berselancar di dunia maya.
✅ perangkatnya, gadget, wifi, paket data.

Kalau belum? Ayo disiapkan.

Berikutnya, memahami karakter anak generasi digital. Biar otak kita gak umup mak wkwkwk.
Apa saja itu?

✅Ambisi besar
❤️Cenderung praktis dan instan
✅Cinta kebebasan
✅Percaya diri
✅Cenderung detail
❤️Ingin diakui

Setelah kita tahu karakteristik anak generasi digital kita mau tau kan sampai dimana persiapan kita sebagai orangtua untuk membersamainya.

Untuk mengetahui sampai dimana titik kita menyiapkan, kita sebagai orangtua kudu tau karakteristik pola pengasuhan kita.

Bagaimana cara mengetahuinya?

Coba pilih statement  ini mak ya, jawab yang jujur wkwkkw.

1. saya Sering sekali mengatakan tidak pada anak saya
2. Saya suka memberikan hadiah dan mainan sama anak, daripada mereka rewel
3. Saya bahkan tidak tau apa yang dilakukan oleh anak saya, bagaimana karakternya pun saya tidak tau
4. Saya memberikan apa yang mereka mau setelah mereka melakukan tugasnya dengan baik.

Nanti jawaban dari statement yang emak pilih saya taruh di komentar.

*****

Setelah emak pilih salah statement mak tau pola asuh yang emak terapkan selama ini.

Setelah itu baru bisa dievaluasi efektif atau tidak?

Jika berjalan efektif mari dilanjutkan dan tetap diupgrade keilmuannya. Jika belum ayok kita mulai belajar pengasuhan efektif sesuai kebutuhan.

InsyaAllah belajar pengasuhan gak membuat kita overwhelmed alias masih kesusahan, keteteran, kebingungan, galau, terbebani menghadapi masalah anak.

Oke mamak ketjeh 😘 Demikian sharing bedah buku yang bisa makmut ambil hikmah.

Jangan lupa tetap belajar, belajar dulu, belajar lagi, belajar terus πŸ˜€

#CarengRu
#BacaBarengLebihSeru
#CarengRuBatch7

Jumat, 18 September 2020

Pelecing Lombok yang Menggugah Selera


Di bumi seribu masjid walaupun matahari sedang bersinar dengan teriknya kau tak akan kepanasan. Saat itu saya sedang mendaftar sekolah tingkat menengah umum. Sepanjang perjalanan dari rumah ke calon sekolah, Lombok membuat mata terpesona karena di sebelah kanan dan kirinya berjejer bukit hijau dan sawah nan cantik.

Saat awal-awal sekolah di Lombok, banyak kata unik yang saya dapat. Salah satunya adalah  kata Lalu dan Baiq yang teryata adalah gelar keturunan bangsawan Lombok. Kemudian untuk makanan yang pertama kali saya coba adalah pelecing.

Makanan sederhana tapi sangat enak. Bahannya hanya kangkung, cabe, tomat, terasi, garam. Kalau versi lengkap bisa ditambahkan kacang hijau dan parutan kelapa. Semua bumbunya diuleg mentah. Berhubung saya tidak suka pedas maka cabenya cukup 1 saja.

Dulu awal di lombok sekitar tahun 2004 pelecing bisa dibeli dengan harga seribu rupiah sekarang yang paling murah 3000 rupiah. Ini kalau saya malas masak hehehhe.

Belajar Komunikasi Efektif dari Film "The Lion King"


Pernahkah kita merasa, bahwa ketika berbicara kepada obrolan menguap? 
Rasanya anak iya-iya saja namun tidak dilakukan, kita harus mengulanginya berkali-kali.

Pernahkah kita memikirkan ketika telah tiada apa yang menjadi bekal untuk anak-anak?
Bekal yang membuat ia tetap tegar menghadapi zaman, bekal yang sanggup membuatnya bangkit ketika jatuh, bekal yang membuat ia rendah hati ketika berada di puncak yang tinggi.

Bekal itu adalah sebagai orangtua kita membimbing ia menemukan dirinya bukan miniatur ayah atau ibunya.

*****
Komunikasi adalah proses pelampiasan pesan. Komunikasi dikatakan sukses jika pesan sampai dan diterima dengan benar sehingga bersifat produktif.

****
Apa yang menarik dari film ini adalah car berkomunikasi antara anak singa yang bernama Simba dan ayahnya Mufasa.

Adegan yang menarik bagi saya adalah ketika Simba melakukan kesalahan yaitu memasuki wilayah para hiena. Mufasa bukannya marah-marah tapi hanya memberikan beberapa kalimat singkat. 

***
Pentingnya memiliki kemampuan berbahasa karena itu sangat berpengaruh kepada pola pikir anak-anak.

Change the world change you words.

Selasa, 15 September 2020

Review Buku "25 Sahabat Rasul"


πŸ“š Judul: 25 Sahabat Rasul
✒️ Penulis: Ridwan Abqari
πŸ–¨️ Penerbit: DAR Mizan!
πŸ“† Tahun: 2017
πŸ“– Tebal: 107 halaman
πŸ§•πŸ»Reviewer: Sri Mutiara


Dari jaman sekolah saya paling suka buku yang ditulis berima. Karena satu bait hanya terdiri 4 baris sehingga mudah diingat.

Buku 25 Sahabat Rasul menceritakan kisah para sahabat secara singkat dengan penulisan berima.

Saya rekomendasikan buku ini untuk dibacakan secara nyaring oleh para ibu hamil kepada janinnya yang berusia 4/5 bulan karena sistem pendengaran sudah berkembang. Selain untuk koleksi kosakata baik pula untuk memperkuat fitrah keimanannya.

Dari skala 10, 7 bintang untuk buku ini.

Senin, 14 September 2020

Review Buku ; Parenting with Heart

πŸ“š Judul: Parenting with Heart
✒️ Penulis: Elia Daryati & Anna Farida
πŸ–¨️ Penerbit: KAIFA
πŸ“† Tahun: 2014
πŸ“– Tebal: 190 Halaman
πŸ§•πŸ»Reviewer: Sri Mutiara

Tak lelah saya membaca buku-buku tentang pengasuhan. Menjadi orangtua adalah salah satu kecakapan hidup yang tidak bisa datang secara otomatis ketika kita menikah lalu mempunyai anak.

Laiknya pemain bola yang membutuhkan kecakapan khusus, ilmu khusus begitu pula dengan menjadi orangtua.

Jika kita abai dalam hal ini maka bersiap-siaplah untuk menghadapi realita yang akan membuat terkaget. Merasa sudah sepenuhnya berupaya mendidik ternyata perilaku kita justru merusak anak.

Buku yang membahas konsep diri anak, fitrah ayah dan ibu, hal-hal yang dianggap tabu dibicarakan kepada anak tentang sex misalnya serta bagaimana pola komunikasi orangtua kepada anaknya yang menginjak remaja.

Saya sangat suka membaca buku-buku pengusaha dengan gaya tulisan orang ke dua. Memaparkan bagaimana anak-anak yang dianggap bermasalah oleh orangtua mereka di dalam ruangan konseling penulisnya.

Jika boleh kita jujur, ketika anak-anak sedang bermasalah  sejatinya orantuanyalah yang punya masalah.

Dari skala 10 saya memberikan 8 bintang untuk buku ini. Gaya bahasanya ringan, spasi tulisan agak renggang jadi mata yang membaca gak ruwet. Buku ini sangat saya rekomendasikan bagi para orangtua yang bersemangat belajar ilmu pengasuhan dan memutar dosa-dosa pengusaha di masa lampau.

Kamis, 10 September 2020

Obat Stress Murah, Sayang Jika Dilewatkan

Manusia jika masih tinggal di bumi pasti akan mengalami stres. Siapa sih yang tidak mengalami stres? Stres atau tekanan akan selalu membayangi manusia. Jika pengelolaan stresnya bagus, maka ia akan menjadi pribadi yang tangguh. Namun, jika pengelolaan hormon kortisolnya rendah bukan ketangguhan yang didapat malah kerapuhan. Nah, kerapuhan pribadi ini menurut pakar ilmu psikologi memicu penyakit. Ada yang mudah sakit kepala, sakit perut, flu berkepanjangan bahkan penyakit maag/asam lambung naik pemicunya adalah stres.

Apa sih stres itu?
Stres adalah kondisi dimana kita merasa tertekan, karena ada tekanan maka dibutuhkan suatu ruang untuk mengalirkan tekanan tersebut. Jika tekanan ini tidak segara mendapat ruang untuk aliran maka dampaknya akan sangat fatal. Seperti bom yang hanya membutuhkan waktu untuk meledakkannya.

Bagaimana sih membuat ruang kosong untuk mengalirkan tekanan tersebut?
Nah, ini perlu waktu untuk merenung dan menanalisa diri.
Ada yang kalau stress dia jalan-jalan, makan-makan, melihat ombak, melihat gunung atau yang paling mudah bisa dengan cara menulis.
Menulislah, karena menulis adalah pekerjaan untuk keabadian.

Manfaat menulis selain untuk membuat aliran rasa juga bisa mengenang masa-masa senang dan masa-masa sulit. Bisa dijadikan referensi kita untuk menghadapi masalah dengan tema yang sama. Menulis itu mudah dan mulailah. Mudah seperti kita menuliskan status-status dimedia sosial. Mulailah berkomitmen untuk menulis kemudian konsisten, semoga dengan menulis ini kita menjadi pribadi yang lebih baik.