Selasa, 09 Februari 2021

Peran orangtua pada masa remaja


 
Hari ahad sore yang mendung manja di Lombok. Alhamdulillah bisa mengikuti zoom meeting bersama Kak Sinyo Egi aka Agus Sugiarto founder  komunitas Peduli Sahabat yang aktif dalam menemani teman-teman yang ingin kembali kepada fitrah seksualitasnya. Peduli Sahabat aktif membersamai teman-teman yang kecanduan porno, game, gay, lesbian atau Same Sex Atraction.

Pertama, beliau memaparkan apa itu remaja/aqil baligh. Ada dua sudut pandang. Cara pandang akil baligh menurut islam dan psikologi umum.

Menurut psikologi umum akil baligh dibawah 17 tahun.

Menurut islam akil usia 10 tahun, matang secara pikiran bisa menilai benar dan salah.
Baligh ketika sudah siap bereproduksi. Kira-kira usia 14 tahun.

Permasalahan utama pada remaja jaman now adalah bingung, galau, gabut alias gak jelas mau ngapain 

Kenapa?

Karena gak punya tujuan hidup. Gak jelas maunya apa. Bangun tidur bingung mau ngapain. Sekolah aja gak punya tujuan. Pilih jurusan aja bingung kudu orangtua yang memilihkan.

Ya karena konsep remaja ini, anak SMA masih dibilang anak padahal udah bisa buat anak.

Beda dengan pola Islam tiap fase perkembangan anak sudah punya tujuan. Contoh Usia 6 tahun rosul sudah memelihara kambing.

Kemudian selanjutnya darimana asal problem anak remaja?

Konflik remaja dimulai dari diri sendiri, rasa suka terhadap lawan jenis. Terjadi konflik antara anak dan orangtua.

Lelaki kalo stres kalo dapat lingkungan baik ya aman. 
Masalah utamanya kantung sperma. Tiap hari 120.000-150.000 calon anak. Saat usia pubertas sangat ingin nonton pornografi. Sperma kalo keluar kudu ada rangsangan gak bisa ujug2 keluar. Tantangannya dunia maya, game-game yang menawarkan pornografi. Kalo gak keluar di dumay maka ke dunia nyata melalui masturbasi/onani bahasa jaman sekarang coli/fepfep.
Kalo sudah gak kuat akan melakukan seks dengan sesama jenis, hewan, 

Perempuan, konfliknya bukan di libido tapi perasaannya merasa dicintai atau mencintai. Kalo gak dapat cinta dari bapaknya atau saudara lelaki ia cari di luar. Cewek suka mengeluarkan 20.000 kata tiap hati. Ada nama role player yang gak bisa diawasi melalui media sosial. Yang ujungnya mengacu ke seks juga. Founder grup WA biasanya ada kelainan seks. Jaman dulu perempuan gak tau seks, sekarang?
Perek =perempuan eksperimen. 
Pastikan bapak menekankan bahwa anak cewek jangan mau diajak pacaran. Lelaki baik akan mengambil tanggung jawab.

Pesan kak sinyo, 1. Agama, belajar agama dengan berbagai sumber. 2. ajarkan fakta dan data untuk melawan kaum liberal. Sumber informasi anak ada dimana-mana.

Menghuni bumi butuh fakta dan data karena melahirkan data.

Semua butuh proses. Butuh waktu. Carikan sahabat yang baik. Jangan sampai orangtua jadi musuh anaknya.

Kudu dikasih simulasi sentuhan baik, buruk dan berbahaya.

Jumat, 05 Februari 2021

Tantangan 30 Hari Menulis : Melangkahkan Kaki dengan Gagah.


Mengenal Institut Ibu Profesional pada tahun 2014. Saat itu saya membaca artikel dari blog Azaleaf yang membahas profil Ibu Septi Peni.

Saya kagum, bangga sekaligus ingin melawati jalan yang dilalui beliau. Sejak menikah apalagi sudah punya anak kegiatan saya di rumah full  24 jam yang awalnya ketika masih gadis full  di luar rumah.

Betapa kaget, syok bahkan sempat stres berat. Namun setelah membaca artikel tersebut semangat saya bangkit. Bahwa kita itu bisa lho jadi insan profesional, kita itu bisa lho mengelola keluarga layaknya sebuah organ, kita juga bisa lho membuat planning kemudian persentasi seperti kerja di perusahaan.

Apa sih profesional itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia profesional adalah 
1. bersangkutan dengan profesi,
2. memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.

Jadi, melihat arti dari kata profesional sebagai ibu yang profesional seperti profesi yang lainnya membutuhkan ilmu-ilmu yang mumpung untuk mengelola keluarga.

*****
Anak pertama saya usia 7 bulan saat saya ikut belajar materi ibu profesional. Ada dua kurikulum yang saya ikuti, kurikulum bunda sayang dan kurikulum bunda cekatan.

Kurikulum bunda sayang adalah 12 ilmu dasar dalam mendidik anak sedang kurikulum bunda cekatan adalah 12 ilmu dasar dalam mengelola rumahtangga.

Kesana saya saat IP belum ada matrikulasi adalah sangat membantu. Dalam hal apa?

Dalam hal mindsed. Seorang ibu tak lagi identik dengan bau bawang, rambut kusut, pakai daster kusam compang-camping lagi, iiih ampunnn deh.

Hal ini sangat menantang diri saya. 
Saat masih gadis saya bukan orang rumah, bisa dibilang rumah bagi saya hanya tempat untuk tidur saja. Giliran sudah menikah kondisi mengaharuskan saya 24 jam berada di dalam rumah. Wuaaah stres berat saya awalnya.

*****
Waktu terus berjalan, tak terasa bertambah usia bertambah pula amanahNya. Pelan-pelan saya praktikkan konsep-konsep yang ada dalam buku-buku ibu profesional.

Namanya profesi ya kudu ada coach, jadi selama belum ikut matrikulasi saya merasa agak bingung dengan materi-materi dalam kurikulum.

Alhamdulillah, september 2020 saya mengikuti foundation 9 Ibu Profesional dengan metode gamifikasi, event foundation sangat mengasyikkan untuk diikuti.

Ada beberapa komponen yang ditawarkan, saya baru tau bahwa Ibu Profesional kepakan sayapnya sudah melebar. Tanpa pikir panjang saya mantap memilih komponen institut Ibu Profesional yang sistemnya seperti perkuliahan.

Sangat menantang dan menarik perhatian. Apalagi saya sedang berkeinginan untuk melanjutkan studi, nah anggap saja ini latihan kuliah hehehehe.

Matrikulasi baru dibuka bulan Maret-April, untuk menunggu jadwal kuliah saya masuk ke transcity. Di sana ada banyak wahana yang bisa dimainkan sembari menunggu jadwal matrikulasi.

Segala puji bagi Allah, tugas-tugas di transcity sudah dikerjakan. Sertifikat sebagai syarat masuk matrikulasi sudah didapat. Saatnya singsikan lengan, semangat belajar, semangat untuk menjadi bermanfaat.

Matrikulasi!!!!
I'm ready!!!