Jumat, 05 Februari 2021

Tantangan 30 Hari Menulis : Melangkahkan Kaki dengan Gagah.


Mengenal Institut Ibu Profesional pada tahun 2014. Saat itu saya membaca artikel dari blog Azaleaf yang membahas profil Ibu Septi Peni.

Saya kagum, bangga sekaligus ingin melawati jalan yang dilalui beliau. Sejak menikah apalagi sudah punya anak kegiatan saya di rumah full  24 jam yang awalnya ketika masih gadis full  di luar rumah.

Betapa kaget, syok bahkan sempat stres berat. Namun setelah membaca artikel tersebut semangat saya bangkit. Bahwa kita itu bisa lho jadi insan profesional, kita itu bisa lho mengelola keluarga layaknya sebuah organ, kita juga bisa lho membuat planning kemudian persentasi seperti kerja di perusahaan.

Apa sih profesional itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia profesional adalah 
1. bersangkutan dengan profesi,
2. memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.

Jadi, melihat arti dari kata profesional sebagai ibu yang profesional seperti profesi yang lainnya membutuhkan ilmu-ilmu yang mumpung untuk mengelola keluarga.

*****
Anak pertama saya usia 7 bulan saat saya ikut belajar materi ibu profesional. Ada dua kurikulum yang saya ikuti, kurikulum bunda sayang dan kurikulum bunda cekatan.

Kurikulum bunda sayang adalah 12 ilmu dasar dalam mendidik anak sedang kurikulum bunda cekatan adalah 12 ilmu dasar dalam mengelola rumahtangga.

Kesana saya saat IP belum ada matrikulasi adalah sangat membantu. Dalam hal apa?

Dalam hal mindsed. Seorang ibu tak lagi identik dengan bau bawang, rambut kusut, pakai daster kusam compang-camping lagi, iiih ampunnn deh.

Hal ini sangat menantang diri saya. 
Saat masih gadis saya bukan orang rumah, bisa dibilang rumah bagi saya hanya tempat untuk tidur saja. Giliran sudah menikah kondisi mengaharuskan saya 24 jam berada di dalam rumah. Wuaaah stres berat saya awalnya.

*****
Waktu terus berjalan, tak terasa bertambah usia bertambah pula amanahNya. Pelan-pelan saya praktikkan konsep-konsep yang ada dalam buku-buku ibu profesional.

Namanya profesi ya kudu ada coach, jadi selama belum ikut matrikulasi saya merasa agak bingung dengan materi-materi dalam kurikulum.

Alhamdulillah, september 2020 saya mengikuti foundation 9 Ibu Profesional dengan metode gamifikasi, event foundation sangat mengasyikkan untuk diikuti.

Ada beberapa komponen yang ditawarkan, saya baru tau bahwa Ibu Profesional kepakan sayapnya sudah melebar. Tanpa pikir panjang saya mantap memilih komponen institut Ibu Profesional yang sistemnya seperti perkuliahan.

Sangat menantang dan menarik perhatian. Apalagi saya sedang berkeinginan untuk melanjutkan studi, nah anggap saja ini latihan kuliah hehehehe.

Matrikulasi baru dibuka bulan Maret-April, untuk menunggu jadwal kuliah saya masuk ke transcity. Di sana ada banyak wahana yang bisa dimainkan sembari menunggu jadwal matrikulasi.

Segala puji bagi Allah, tugas-tugas di transcity sudah dikerjakan. Sertifikat sebagai syarat masuk matrikulasi sudah didapat. Saatnya singsikan lengan, semangat belajar, semangat untuk menjadi bermanfaat.

Matrikulasi!!!!
I'm ready!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar