Cari Blog Ini

Jumat, 02 Mei 2025

Merayakan Hari Buruh di Pergasingan

 

Penat, itu yang saya rasakan. Bulan April sungguh saya menghadapi banyak tantangan, dari tantangan pertemanan, pekerjaan, dan peran saya sebagai seorang istri serta ibu. Saya mengajukan usulan ke suami agar awal Mei agenda kami adalah mendaki Bukit Pergasingan dengan ketinggian1806 mdpl.

Mendaki Bukit Pergasingan ini yang pertama bagi kami berdua karena biasanya kami mendaki minimal 4 orang sebagai tim. 

Saya mengira suami tidak berkenan dengan usulan tapi ternyata h-1 suami berkata " umma, kalau besok jadi ke Pergasingan siapkan bekalnya malam ini".

Tentu saya sangat senang, dengan sisa uang yang ada saya mempersiapkan bekal logistik dan yang lainnya. Logistik yang saya persiapkan tidak hanya untuk kami yang mendaki tapi juga untuk anak-anak yang kami tinggalkan di rumah.

Telur, kurma, roti, air 1500ml dan air botol tumbler ukuran 600ml, tolak angin, susu kotak, nugget, jajan untuk anak-anak. Total semuanya kurang lebih 161.000 rupiah.

Urusan logistik selesai, setelahnya saya mempersiapkan baju dan alat.

****

Kami mulai berangkat dari Mataram menuju Sembalun Kabupaten Lombok Timur pukul 04:20 wita dan sampai pada pukul 6:20 wita. Mampir ke sebuah warung makan tempat kami biasa sarapan sebelum menuju basecamp pendakian.

Berhubung masih pagi banget eh nasinya belum matang hahaha akhirnya kami menunggu dan lumayan menyita waktu. Satu jam kami adadi warung makan untuk sarapan, beli nasi untuk makan di puncak dan urusan buang hajat. 

Sekitar pukul 07:45 WITA kami sudah sampai di basecamp, bayar parkir 10.000 rupiah dan bayar tiket masuk 20.000 rupiah untuk 2 orang.

Pukul 08:00 WITA kami memulai pendakian. Bukit Pergasingan tidak memiliki pos-pos seperti bukit lainnya yang termasuk Seven Summits Sembalun jadi ya terus aja naik sampai puncak.emyusuri tangga-tangga, setelah itu bertemu dengan tanjakan berbatu.

Trekking di Pergasingan jalurnya relatif mudah, Alhamdulillah saya sendiri sangat menikmati perjalanan. Syukurnya kami berangkat mendaki pagi hari, tak banyak pendaki yang kami temui, tak seperti pendakian bulan April lalu di Bukit Sempana yang di sepanjang jalurnya ramai oleh pendaki.

Tiba di puncak Bukit Pergasingan pukul 10:00 WITA. Menikmati puncak Pergasingan 30 menit itu sudah cukup dan pukul 10:30 WITA kami mulai menuruni bukit dan pas jam 12 siang kami sampai ke basecamp.

Alhamdulillah.

Pendakian kali rekor pendakian paling singkat karena bakda ashar sekitar pukul setengah lima kami sudah sampai rumah.

Senin, 20 Januari 2025

Buku Membaca Nyaring



Apa yang terpikirkan oleh orangtua ketika mempunyai bayi?

Kebanyakan dari orangtua apalagi yang mempunyai bayi pertama fokus terhadap berat badan anak karena hal itu terlihat oleh mata. Tapi bagaimana dengan kemampuan berpikir anak alias perkembangan otak anak? Sebagian besar dari orangtua lupa bahwa otak pun perlu penambahan berat.

Bagaimana caranya?

Ibu Roosie Setiawan menjelaskannya di buku “Membacakan Nyaring” ini. Terinspirasi dari bukunya Jim Trelease Bu Roosie menjelaskan beberapa fase stimulasi literasi kepada bayi lewat membaca nyaring.

Fase-fase tersebut adalah pertama, fase mendengar.

Ke dua, fase mengamati.

Ke tiga, fase bergumam.

Ke empat, fase berceloteh.

Ke lima, fase membuat kata.

Ke enam, fase membuat kalimat.

Sebelum anak-anak kita masuk pada fase sekolah dasar yang sudah memasuki teknis belajar membaca di buku ini dijelaskan anak harus dirangsang dengan stimulasi pra membaca yaitu ngobrol, bernyanyi, dan membaca nyaring.

****

Membaca buku ini saya merasa flashback dimasa anak-anak ketika bayi, saya mempunyai bayi pertama di tahun 2013 sedang buku ini terbit tahun 2017. Alhamdulillah sejak hamil saya sudah membacakan buku ke anak-anak. Hanya saja saat itu semua buku saya bacakan. Sedangkan di buku ini dijelaskan tiap fase anak beda juga jenis buku yang digunakan. Tapi tak mengapa buku ini masih sangat relevan untuk saya karena saya seorang kader posyandu yang tugasnya mendampingi ibu-ibu yang mempunyai bayi. Saya bisa menjelaskan apa saja manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan membacakan nyaring kepada bayi mulai dari manfaatneurologis, pedagogis, sampai sosiologis.

Dengan gaya Bahasa yang mudah dipahami buku ini sangat direkomendasikan bagi orangtua, calon orangtua bahkan semua orang dewasa.


 

Kamis, 16 Januari 2025

Memaksimalkan Peran Orangtua untuk Mendampingi Proses Pendidikan Anak

 

Konon menjadi orangtua itu tidak ada buku panduannya. Setelah melakukan proses pernikahan orang menganggap sudah bisa menjadi orangtua, semuanya serba otomatis padahal dalm kenyataannya tidak. Ada banyak orangtua yang merasa kebingungan, keresahan, kecemasan, kekhawatiran berlebih jika menemukan kondisi anak yang tidak sesuai yang diharapkan khusunya dalam hal Pendidikan.

Buku Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggu Anak ini mencoba memberikan beberapa arahan bagi para orangtua agar tidak panik, lebih peka terhadap anak. Buku dibuka dengan sebuah surat dari seorang anak bernama Joe yang berterimakasih kepada Ayah Edy karena sejak orangtuanya berkonsultasi kepada Ayah Edy dirinya tidak dianggap aneh, ia merasa diterima.

Secara garis besar buku ini ingin bercerita tentang pentinngnya pemetaan. Pada dasarnya Allah tidak pernah menciptakan produk gagal. Anak-anak hadir ke dunia sudah dibekali oleh potensi-potensi, ibarat smartphone anak-anak sudah dibekali aplikasi setelan pabrik tinggal diaktivasi. Nah pertanyaannya apakah orangtua bisa mengaktivasinya?

Bagian tentang aktivasi ini dijelaskan di bab ke tiga yang berjudul 5 Langkah Pemetaan Potensi. Ayah Edy bilang “ada kunci sukses orang gagal dan kunci sukses orang sukses”. Eh gimana-gimana? Ternyata semua memang ada polanya. Resep Sukses orang gagal itu MMMH (money, money, money,happy) sedang resep sukses orang sukses itu HTEM (happiness, totality, expertise,money) bagaimana penjelasannya? Kayaknya lebih seru langsung baca bukunya.

Buku ini ditutup dengan 17 pertanyaan dari para orangtua untuk Ayah Edy di platform media social milik Ayah Edy dan 5 cerita inspiratif dari para orangtua yang anaknya dicoaching oleh Ayah Edy.

*****

Jika saya membaca kisah inspiratif yang dituliskan di buku ini sepertinya dari keluarga menengah ke atas hehehe ya kan secara bisa mengadakan budget konsultasi hehehe dan rata-rata untuk mempertajam potensi diri mereka di sekolahkan di luar negeri. Saya sempat mengernyitkan dahi, bagaimana dengan keluarga menengah ke bawah????

Ayah Edy menjelaskannya pula dengan detail dalam buku ini yang intinya ada kemauan dari orangtua untuk mendampingi anak-anak menemukan versi terbaik mereka.