Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label carengru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label carengru. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Juli 2020

Review Buku "8 Pilar Ketahanan Keluarga" Karya Cahyadi Takariawan


πŸ“š Judul: 8 Pilar Ketahanan Keluarga
✒️ Penulis: Cahyadi Takariawan
πŸ–¨️ Penerbit: Wonderful Publishing
πŸ“† Tahun: 2018
πŸ“– Tebal: 122 halaman
πŸ§•πŸ»Reviewer: Sri Mutiara

Keluarga adalah elemen terkecil dalam sebuah masyarakat. Ketahanan bangsa bisa dilihat dari ketahanan keluarga sebagai garda terdepan pencetak generasi masa depan.

Menurut data BPS pada tahun 2015 angka perceraian di Indonesia adalah 347.256 yang artinya terjadi 40 perceraian setiap jam.

Begitu pentingnya peran keluarga dalam pembangunan masyarakat dan negara, maka penulis berharap dengan adanya buku ini para keluarga di Indonesia lebih kuat. Tak mudah mengalami kerentanan dan kerapuhan.

Melihat fakta menurut data dan realita yang dihadapi saya sangat tertarik untuk membaca buku ini. Mengingat pada masa lampau keluarga inti pernah bercerai dan meninggalkan luka dalam diri. 
Orangtua yang bercerai, saudara yang berpencar, jiwa-jiwa yang kosong karena kurang kasih dan sayang. Membaca judulnya, memacu untuk segera menuntaskan isinya.

Buku ini ilustrasinya hitam putih, maklum saya mendapatkan dengan harga 30.000 namun isinya daging semua. Saya beri bintang 4 dari skala 1 sampe 5.

Bahwa pernikahan tak melulu tentang cinta, rupa yang fotogenik atau yang paling mendasar legitimasi hubungan biologis. Pernikahan mengandung kata yang lebih kompleks bersatu menjadi kata tanggung jawab.

Bahwa pernikahan, laksana kendaraan yang punya tujuan bayangkan jika kendaraan tidak punya tujuan, ia akan kehabisan bensin dan berhenti tanpa tahu ia sedang berada dimana.

Bahwa pernikahan, laksana badan yang bisa saja sakit dan butuh penyembuhan.

Bahwa pernikahan, adalah dasar dari pembangunan negara dan bangsa.

Saking sakralnya pernikahan, perlu mempertimbangkan alasan untuk melakukannya.
Jangan menikah karena suruhan orang,
Jangan menikah karena usia sudah matang,
Jangan menikah hanya karena rupa,
Jangan menikah jika kamu belum mempersiapkannya.

Menikahlah, jika kamu sudah mempersiapkan ilmunya. Putuskan menikah karena ilmu.
ilmu itu menguatkan.

" Pernikahan adalah sarana bukan tujuan, tetapkan tujuanmu dan kau bisa menggunakan sarana apapun". _ Sri Mutiara _




Jumat, 24 Juli 2020

Review Buku "Marah yang Bijak" karya Bunda Wening


πŸ“š Judul: Marah yang Bijak
✒️ Penulis: Bunda Wening ( Trainer, Terapis, Konselor Pengasuhan )
πŸ–¨️ Penerbit: Tinta Medina, Creative Imprint of Tiga Serangkai
πŸ“† Tahun: 2016
πŸ“– Tebal: 101 halaman
πŸ§•πŸ»Reviewer: Sri Mutiara

Perilaku marah rasanya sudah sangat akrab ditelinga kita. Apalagi jika berhubungan dengan interaksi antara anak dan orangtua. Marah merupakan emosi dasar manusia. Semua manusia punya emosi marah, walaupun sekelas Rasulullah sekalipun. Bedanya hanya diimplementasi sikap marah.

Buku " Marah yang Bijak" karya Bunda Wening ini diharapkan membantu para orangtua agar bisa mewujudkan perilaku marah secara elegan bukan tanpa kendali. Bedakan marah dan marah-marah ya hehehehe.

Pertama kali melihat buku ini saya tertarik dengan judulnya. Sebenarnya saya tidak suka marah-marah tapi kejadian marah-marah alias marah tanpa kendali ini seakan membajak nalar.

Bahasa yang digunakan sangat mengalir, penulis seakan berbicara langsung dengan pembaca. Misalnya pada bab ke 2 tentang tujuan marah, pembaca diminta untuk mengisi assasment. 
Jika tidak ketemu antara tujuan dan hasil yang dicapai, mengapa menggunakan cara yang sama untuk menginginkan hasil yang berbeda?

Yang saya pelajari dari buku ini adalah memisahkan antara sikap dan perilaku. Antara beberapa orang mungkin bersikap sama tentang marah. Namun, perilakunya bisa berbeda-beda.
Ada yang perilaku marah dengan mata melotot, membentak dan memukul. Ada pula yang marah dengan cara yang bijak di sini poin dari buku ini.
Penulis memberikan beberapa metode marah dengan bijak salah satunya dengan relaksasi.
Ada beberapa metode dijelaskan oleh penulis dalam buku ini. 

Untuk para ayah bunda yang masih kesulitan dalam mengendalikan marah buku ini layak untuk dibaca.

Rating yang saya berikan adalah bintang 5 untuk buku "Marah yang Bijak" ini dari skala bintang 1 sampai bintang 5





🟒🟒🟒🟒🟒🟒🟒🟒🟒