Cari Blog Ini

Selasa, 05 Februari 2019

Bermain Bersama Anak Tabungan Kelekatan di Masa Depan.




Bermain Bersama Anak Tabungan Kelekatan di Masa Depan.

Sudah dua pekan anak-anak menjalani program detoks gadget.
Senin kemarin menjelang imlek memasuki pekan ke tiga.
Saya yang sudah mati gaya mau kasih kegiatan apa ke anak-anak.

Sampai akhirnya, saya teringat tawaran seseadik sebut saja Tante bunga hehehehe  yang sangat baik hatinya. Dia menawarkan bermain di Time Zone di salah satu mall yang ada di kota Mataram.

Kami berangkat pukul 10 pagi, mampir dulu di salah satu lembaga Amil Zakat untuk menyampaikan titipan.
Kira-kira pukul 11 pagi kami baru sampai di mall tersebut.

Alhamdulillah, kami berempat. Umma, mas Uwais, mas Ubay dan mas Uqail.
Setelah sampai kami menunggu di bookstore.
Saya hubungi tante bunga lewat pesan singkat.
Tante bunga datang dengan senyum sumringah mengajak kami ke atas.

Mampir ke stand roti. Disini anak-anak dibelikan roti hehehehe padahal umma sudah siapkan bekal krakers diolesi selai coklat. Seperti biasa anak-anak memilih roti coklat wkwkwkwk.
Selera sama.

Sampai di Playground Time Zone, anak-anak matanya berbinar. Karena memang tidak pernah berkunjung kesana.
Ada perosotan, loncat-loncat dan lempar bola.
Pokoknya full sensomotorik dengan safety first yang mantap.

Kalau di rumah anak-anak perosotan dengan kasur busa yang sengaja diberdirikan, dan berhenti ketika ada yang menangis.
Entah itu karena tabrakan sama saudaranya atau kejedot tembok atau ketatap lantai, intinya ada yang merasa sakit baru mau berhenti.

Sedang disana. Serba aman. Mau lompat, terjun, guling-guling wes ta pokoke wenak tenan.

Bayangkan dari jam 11 pagi kami baru pulang jam 5 sore.
Itu isinya main tok. Malamnya dan sampai umma nulis ini badan umma pegel kabeh. Kata abanya, umma over trainee.

Masya Allah.
Terimakasih Tante bunga, Alhamdulillah ya Allah.
Di tengah keterbatasan kami. Allah punya cara untuk menyenangkan apa yang diamanahkan kepada kami.


***
Bermain adalah cara anak untuk belajar.

Bermain adalah cara anak untuk memahami.

Bermain adalah cara kita orangtuanya untuk mendekati buah hati.

Banyak orangtua yang mengeluh akan buah hati yang sulit diatur, susah dikendalikan dan inti dari semuanya adalah ketidakpatuhan anak terhadap orangtua.

Menurut praktisi parenting Abah Ihsan dalam satu bukunya mengatakan bahwa "setiap orangtua harus mempunyai otoritas terhadap anak-anak. Bagaimana para orangtua bisa mengarahkan jika minim otoritas? Namun, setelah orangtua memiliki otoritas jangan bertindak otoriter.

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mendapatkan otoritas yang dimaksud?".

Salah satu caranya adalah dengan cara bermain bersama anak.
Dalam bermain kita menurunkan posisi kita setara dengan anak.

Dari sana anak akan merasa bahwa kita teman bermain, sahabat yang pantas mendapatkan kepercayaannya.

Pernahkah kita berpikir mengapa anak-anak khususnya menjelang remaja lebih senang curhat kepada temannya bukan orangtuanya. Padahal mungkin informasi yang di dapat dari teman diragukan validitasnya.

Ya itu karena anak lebih percaya kepada temannya. Teman ada ketika anak sedih dan bahagia. Membersamai anak melewati masa-masa kebingungan rasa.

Jadi bermain sebenarnya adalah investasi kita untuk hubungan di masa depan bersama dengan anak-anak kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar