Apa yang terpikirkan oleh orangtua ketika mempunyai bayi?
Kebanyakan dari orangtua apalagi yang mempunyai bayi pertama
fokus terhadap berat badan anak karena hal itu terlihat oleh mata. Tapi
bagaimana dengan kemampuan berpikir anak alias perkembangan otak anak? Sebagian
besar dari orangtua lupa bahwa otak pun perlu penambahan berat.
Bagaimana caranya?
Ibu Roosie Setiawan menjelaskannya di buku “Membacakan
Nyaring” ini. Terinspirasi dari bukunya Jim Trelease Bu Roosie menjelaskan
beberapa fase stimulasi literasi kepada bayi lewat membaca nyaring.
Fase-fase tersebut adalah pertama, fase mendengar.
Ke dua, fase mengamati.
Ke tiga, fase bergumam.
Ke empat, fase berceloteh.
Ke lima, fase membuat kata.
Ke enam, fase membuat kalimat.
Sebelum anak-anak kita masuk pada fase sekolah dasar yang
sudah memasuki teknis belajar membaca di buku ini dijelaskan anak harus
dirangsang dengan stimulasi pra membaca yaitu ngobrol, bernyanyi, dan membaca
nyaring.
****
Membaca buku ini saya merasa flashback dimasa anak-anak
ketika bayi, saya mempunyai bayi pertama di tahun 2013 sedang buku ini terbit
tahun 2017. Alhamdulillah sejak hamil saya sudah membacakan buku ke anak-anak.
Hanya saja saat itu semua buku saya bacakan. Sedangkan di buku ini dijelaskan
tiap fase anak beda juga jenis buku yang digunakan. Tapi tak mengapa buku ini
masih sangat relevan untuk saya karena saya seorang kader posyandu yang
tugasnya mendampingi ibu-ibu yang mempunyai bayi. Saya bisa menjelaskan apa
saja manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan membacakan nyaring kepada bayi
mulai dari manfaatneurologis, pedagogis, sampai sosiologis.
Dengan gaya Bahasa yang mudah dipahami buku ini sangat
direkomendasikan bagi orangtua, calon orangtua bahkan semua orang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar